Pengendalian internal adalah proses yang diterapkan
untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian berikut tercapai.
- Perlindungan assets: mencegah atau mendeteksi akuisisi, penggunaan, atau disposisi yang tidak sah.
- Mempertahankan catatan dalam detail yang memadai untuk melaporkan aset perusahaan secara akurat dan jujur.
- Berikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan.
- Siapkan laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
- Promosikan dan tingkatkan efisiensi operasional.
- Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajerial yang ditentukan.
- Patuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Mengapa ancaman terhadap sistem informasi akuntansi meningkat?
Karena banyak perusahaan tidak menyadari bahwa informasi adalah sebuah sumber daya strategis sehingga dalam melindungi informasi memerlukan ketentuan strategis dan beberapa perusahaan memandang kehilangan atas informasi penting sebagai sebuah ancaman yang tidak mungkin terjadi. Padahal di setiap organisasi pasti terdapat ancaman/kejadian (segala potensi kejadian yang merugikan atau kejadian yang tidak diinginkan yang dapat merusak SIA atau organisasi). Kerugian uang yang potensial dari sebuah ancaman disebut paparan/dampak. Kemungkinan bahwa paparan akan terjadi disebut sebagai kemungkinan (likelihood).
II. KONSEP PENGENDALIAN
Pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah tercapai.
Karena banyak perusahaan tidak menyadari bahwa informasi adalah sebuah sumber daya strategis sehingga dalam melindungi informasi memerlukan ketentuan strategis dan beberapa perusahaan memandang kehilangan atas informasi penting sebagai sebuah ancaman yang tidak mungkin terjadi. Padahal di setiap organisasi pasti terdapat ancaman/kejadian (segala potensi kejadian yang merugikan atau kejadian yang tidak diinginkan yang dapat merusak SIA atau organisasi). Kerugian uang yang potensial dari sebuah ancaman disebut paparan/dampak. Kemungkinan bahwa paparan akan terjadi disebut sebagai kemungkinan (likelihood).
II. KONSEP PENGENDALIAN
Pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah tercapai.
- Mengamankan aset
- Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan secara akurat dan wajar
- Memberikan informasi yang akurat dan reliabel
- Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
- Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional
- Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan
- Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Para akuntan dan pengembang sistem membantu manajemen mencapai tujuan pengendaliannya dengan:
- Mendesain sistem pengendalian yang efektif dengan menggunakan pendekatan proaktif untuk mengeliminasi ancaman sistem, serta yang dapat mendeteksi, memperbaiki, dan memulihkan dari ancaman ketika terjadi
- Membuatnya lebih mudah guna membentuk pengendalian ke dalam sebuah sistem pada tahapan desain awal daripada menambahkannya setelah terbentuk.
Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting sebagai berikut:
- Pengendalian preventif (preventive control) mencegah masalah sebelum timbul
- Pengendalian detektif (detective control) menemukan masalah yang tidak terelakkan
- Pengendalian korektif (corrective control) memperbaiki dan memulihkan kesalahan yang dihasilkan
Pengendalian internal seringkali dipisahkan dalam dua kategori sebagai berikut:
- Pengendalian umum (general control) memastikan lingkungan pengendalian sebuah organisasi stabil dan dikelola dengan baik
- Pengendalian aplikasi (application control) mencegah, mendeteksi, mengoreksi, kesalahan transaksi serta penipuan di dalam program aplikasi
Robert Simons, seorang profesor bisnis Harvard, telah menganut empat kaitan pengendalian untuk membantu manajemen menyelesaikan konflik di antara kreativitas dan pengendalian
- Sebuah sistem kepercayaan (belief system) menjelaskan cara sebuah perusahaan menciptakan nilai, membantu pegawai memahami visi manajemen, mengomunikasikan nilai-nilai dasar perusahaan, dan menginspirasi pegawai untuk bekerja berdasarkan nilai-nilai tersebut.
- Sebuah sistem batas (boundary system) membantu pegawai bertindak secara etis dengan membangun batas-batas dalam perilaku kepegawaian
- Sebuah sistem pengendalian diagnostik (diagnostic control system) mengukur, mengawasi, dan membandingkan perkembangan perusahaan aktual berdasarkan anggaran dan tujuan kinerja
- Sebuah sistem pengendalian interaktif (interactive control system) membantu manajer untuk memfokuskan perhatian bawahan pada isu-isu strategis utama dan lebih terlibat di dalam keputusan mereka